Apakah hubungan kerja sama Timor-Leste dengan China menjadi acaman baru bagi negara lain?

 

Celso Fonseca[1]

Perkembangan  dinamika politik nation-state pada abad ke 21 telah bergeser kearah global yang bersifat saling interdependesi antar satu sama lain. Menjadi sebuah negara termiskin dengan penduduk satu juta lebih dalam konteks geopolitik memiliki posisi strategis di kawasan Asia Tenggara dan Asia Pasifik yang mana telah ikut aktif dalam arena politik kerja sama  regional, maupun global. Pendekatan seperti ini menjadi salah satu tujuan politik luar negeri Timor-Leste.

            Aktif dalam kerjasa sama regional dan global adalah salah satu pilihan strategis, melihat kondisi ekonomi dan politik Timor-Leste yang masih sangat  fragile (rapuh) dibandingkan degan negara-negara lainnya, maka dengan melalui upaya pendekatan dan kerja sama degan negara-negara tetangga di kawasan Asia tenggara dan Asia Pasifik adalah sangat penting. Akan tetapi hal ini tidak cukup karena melihat kepentigan nasional Timor-Leste secara pragmatis menuntut bahwa perlu adanya kerja sama dengan negara-negara yang ekonominya telah cukup maju dan memiliki mutual benefit bagi kepentingan ekonomi dan politik Timor-Leste.

            Berdasarkan pada kondisi tersebut, Timor-Leste pada saat ini mejalin hubungan kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Timur, salah satunya adalah China. Hubungan kerja sama kedua negara telah dilakukan pada beberapa abad yang lalu dan hubungan kerjasama bilateral tersebut diperkuat setelah restorasi kemerdekaan Timor-Leste pada tahun 2002.

Kenapa harus dengan China?

Banyak pandagan skeptis yang muncul dari kalangan intelek maupun para politisi khusunya menilai politik luar negeri Timor-Leste melalui kerja sama degan negara-negara yang berkarakter ideologi kiri seperti krja sama dengan pemerintah China. Pandagan seperti ini tetunya perlu dikaji ulang jika melihat kembali filosofi politik luar negeri Timor-Leste yang menghendaki banyak persahabatan ketimbang permusuhan (zero enenmy more friendship).

          China adalah salah satu negara yang pertama kali membuka hubungan diplomatik dengan Timor Leste. Hubungan Sino-Timor Leste yang telah dimulai selama 10 tahun ini berkembang secara pesat. Cina berkomitment tetap mejaling kerja sama bilateral untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara.

           Hubungan kerja sama kedua negara dibangun berdasarkan pada prinsip “persahabatan, kebenaran dan persamaan”, dengan dukungan ekonomi dan politik yang saling menguntungkan beserta menerapakan tujuan pembangunan bersama yang membawa hubungan kerjasama kearah masa depan yang cerah.

 Hubugan Kerja sama Ekonomi Politik dengan China

            China adalah salah satu negara degan ekonomi terbesar setelah USA, sebagai emerging market yang memiliki pertumbuhan GDP 7.7% pada tahun 2012. Selain itu juga China berperan aktif dalam memberikan kontribusi besar atas solusi recovery terhadap krisis ekonomi global yang tidak bisa dibenahi sendiri oleh USA dan Eropa.

            Memilih kerjasama ekonomi dan politik dengan China adalah salah satu tujuan politik strategis Timor-Leste, dengan melihat iklim investasi ekonomi yang lagi booming maupun kondisi China yang saat ini aktif memainkan peranan penting dalam perekonomian global. Hubungan kerjasama dalam bidang ekonomi dan politik telah memberikan hasil yang cukup menguntungkan, menurut Taur Matan Ruak bahwa kerja sama dengan China berjalan secara “fantastik dan luar biasa” khususnya dibidang “kebutuhan energi”[2]

            Selain itu juga China telah menunjukan komitment positif dalam mendukung Timor-Leste dibidang ekonomi dan infrustruktur. Misalkan pemerintah China pada saat ini telah membangun gedung residensi F-FDTL(Residential Quarter F-FDTL officers), Kantor Kementrian Pertahanan Nasional, Kantor Mentri Luar Negeri, Kantor President, Center for Diplomatic Studies (CDS), Army Barracks and Housing,  Patrol Boats dan beberapa bantuan  kecil lainnya. Hal ini menunjukan bahwa China telah memberikan sinyal positif untuk tetap menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat dalam bidang ekonomi dan politik  antar kedua negara.

   Apakah hubungan kerja sama dengan China menjadi acaman bagi negara lain?

            Hubungan kerja sama dengan China menjadi perhatian juga bagi negara-negara tetangga di Asia Tengara dan Asia Pasifik, seperti halnya Australia yang mencemaskan hubungan kedua negara tersebut. Salah satu contoh kasus yang perlu kita cermati adalah dalam penyampaian kuliah umum di Australian National University oleh Dr. Ramos Horta, bahwa ada sebuah pertayaan dari salah satu partisipan mengenai apakah akan terjadi dampak negatif terhadap kehadiran China di Timor-Leste?.  Menurut jawaban Ramos Horta, "bahwa tidak ada pengaruh apapun dari China di Timor-Leste" dan tentunya strategi politik ekonomi yang dimainkan oleh China di negara lain seperti dikawasan Afrika akan ditanggapi dengan cara yang berbeda oleh pemerintah Timor-Leste.

            Selain itu juga, hubungan kerja sama kedua negara telah menjadi perhatian utama oleh beberapa negara di kawasan Asia seperti  Jepang dan juga negara super power dan great power seperti USA, Australia dan Japan mapun negara lainnya dengan berupaya untuk mengimbangi kehadiran China di Timor-Leste.[3]Secara realistis tetunya Timor-Leste harus melihat kepentingan negara-negara lain khsusnya negara-negara besar yang ingin turut aktif dalam memainkan dinamika politik kerja sama di Timor-Leste. 
       Melihat dinamika tujuan politik nasional dalam arena internasional bukan hanya semata-mata berdasarkan pada kekerabatan saja melainkan faktor yang paling diperhitungkan dalam paradigma realisme adalah kepentingan nasional yang menjadi unsur terpenting yang selalu diperhitungkan bagi setiap negara.[4]
Oleh karena itu bagi Timor-Leste menjalin hubungan kerjasa sama dengan berbagai negara adalah cara strategis untuk tetap berada pada poisis netral dan menghindari dominasi negara-negara tertentu. selain itu juga Timor-Leste tetap berupaya pada jalur filosofi kebijakan politik luar negerinya dalam konteks harmonisasi hubungan luar negeri berdasarkan pada kepentingan nasional Timor-Leste. 

 Timor Leste-China apa keuntungannya?

       Kerja sama Timor-Leste dengan Cina adalah pilihan strategis berdasarkan mutual benefit dan juga sesuai dengan filosofi politik luar negeri Timor-Leste “Zero enemy more friendship” tanpa adanya suatu indikasi kepada suatu negara manapun, dan juga terhadap ancaman kepentingan nasional yang berindikasi pada paradigma ideologis.

        Melihat kondisi Timor-Leste secara ekonomi dan politik yang masih sangat fragile maka salah satu prioritas kebijakan nasional adalah menjalin kerja sama luar negeri degan negra manapun adalah pilihan strategis dan pragmatis sesuai dengan kepentingan nasional. Berdasarkan pada kenyataan ini maka hubungan kerja sama dengan China memiliki nilai positif bagi kepentingan ekonomi-politik nasional. Akan tetapi Timor-Leste harus secara cerdik memainkan smart policy engagement tanpa harus memihak pada salah satu negara manapun yang pada akhirnya akan memunculkan konflik kepentingan politik degan negara-negara lain.

---

[1] Artikel ini adalah pendapat pribadi, jika ada komentar atau kritikan bisa disampaikan ke email : celsofonseca2013@gmail.com ***Celso da Fonseca***, Part Time Lecturer at Universidade Oriental Dili-Timor Leste

[2] President Taur Matan Ruak when visiting Macao. ‘We’ve established a good partnership, with the benefits enjoyed by a good relationship between our people.’ ‘Cooperation between our governments has been intense and fruitful,’ he said. ‘Chinese investment in our country has fantastic potential to grow and to extend into other areas’.

[3] Timor-Leste The Dragon’s Newest Friend: By Loro Horta: Discussion Paper n° 4 – Note de recherche n° 4

[4] http://communities.deakin.edu.au/deakin-speaking/node/348